Minggu, 23 Agustus 2020

TEKS EKSPOSISI

DaftarIlmu7.blogspot.com - Apabila kamu dalam hal ini pernah menemukan teks yang didalamnya berisi ajakan kepada seseorang, singkat padat dan jelas mungkin itu adalah teks eksposisi. Karena ciri teks ini menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana. Struktur yang menyusun teks eksposisi sama dengan struktur penyusun teks editorial/opini, yang dimana didalamnya ada 3 struktur yaitu pernyataan pendapat “tesis”, argumentasi, penyataan/penegasan ulang.





Pengertian Teks Eksposisi

Istilah eksposisi berasal dari kata ekspos yang berarti "memberitakan disertai analisis dan penjelasan". Adapun sebagai suatu teks, eksposisi dapat diartikan sebagai karangan yang menyampaikan argumentasi dengan tujuan untuk meyakin orang lain. Dalam pengembangannya eksposisi dapat berupa menggunakan fakta, contoh-contoh, gagasan penulisnya, maupun pendapat para ahli. Selain itu, teks ini dapat dilengkapi dengan media visual, seperti tabel dan grafik.

Eksposisi adalah bentuk wacana yang tujuan utamanya adalah memberitahuakan dan memberi informasi mengenai suatu objek tertentu. 

Alwasilah (2005, hal. 111) menyatakan bahwa eksposisi adalah tulisan yang tujuan utamanya mengklarifikasi, menjelaskan, mendidik, atau mengevaluasi sebuah persoalan.

Teks eksposisi adalah paragraf atau karangan yang terkandung sejumlah informasi dan pengetahuan yang disajikan secara singkat, padat, dan akurat. Pendapat lain menyatakan bahwa Teks Eksposisi adalah jenis atau ragam teks yang memiliki fungsi menyampaikan gagasan-gagasan berupa pemikiran tentang suatu topik. Paragraf eksposisi ini bersifat Ilmiah atau dapat dikatakan nonfiksi.

Ragam teks Eksposisi ini sering digunakan dalam konteks komunikasi sehari-hari secara lisan, maupun tulisan. Misalnya, ketika kalian melakukan diskusi dalam forum seminar, seseorang yang menyampaikan argumen dalam debat pendapat dan sebagainya.

Teks eksposisi menggunakan suatu persoalan tertentu berdasarkan sudut pandang penulisnya. hal tersebut menyebabkan bahasan teks eksposisi cenderung subjektif. Teks eksposisi yang sifatnya argumentatif tersebut berbeda dengan konsep teks eksposisi yang dikenal dalam beberapa literatur lainnya. Dalam literatur tersebut, eksposisi didefinisikan sebagai teks yang berupa paparan sama seperti halnya dengan teks laporan, teks prosedur, teks eksplanasi, teks berita, maupun teks jenis lainnya.


Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses. Teks Eksposisi layaknya teks yang lain, yakni memiliki struktur.



Fungsi dan Tujuan Teks Eksposisi

Fungsi dari teks eksposisi 
Kosasih (2014, hal. 24) mengemukakan berdasarkan ataupun tujuan penyampaiannya, eksposisi tergolong ke dalam jenis teks argumentasi. Pembaca ataupun pendengarnya diharapkan mendapatkan pengertian ataupun kesadaran tertentu dari  teks tersebut. 
Tidak sekedar pengetahuan ataupun wawasan, tetapi lebih dari itu, yaitu berupa sikap atau bisa juga berupa persetujuan atas pernyataan-pernyataan di dalam teks tersebut.

Menurut Goris Keraf (1981, hal. 3) mengemukakan fungsi teks ekpsosisi adalah mem-perluas pandangan dan pengetahuan seseorang.

Tujuan dari teks eksposisi adalah untuk menjelaskan informasi tertentu supaya dapat menambah ilmu pengetahuan pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian.



Ciri-ciri Teks Eksposisi

Menurut Semi (2007, hal.62) menyatakan bahwa ciri-ciri teks eksposisi sebagai berikut.

  1. Tulisan itu bertujuan memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.
  2. Tulisan itu bersifat menjawab pertanyaan, apa, mengapa, kapan, dan bagaimana.
  3. Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.
  4. Disajikan dengan menggunakan susunan logis.
  5. Disajikan dengan nama netral tidak memancing emosi, tidak memihak dan memaksakan sikap penulis kepada pembacanya.

Menurut Goris Keraf (1981, hal. 4-5) ciri-ciri teks eksposisi sebagai berikut.
  1. Menyampaikan suatu pengetahuan.
  2. Menjelaskan atau menerangkan.
  3. Tidak memengaruhi pembaca.
  4. Menyerahkan keputusan kepada pembaca.
  5. Tidak subjektif ataupun emosional.
Jadi, ciri-ciri teks eksposisi merupakan tulisan yang memberikan informasi yang disajikan dengan susunan logis tanpa memengaruhi pembaca dan menyarahkan semuanya kepada para  pembaca.



Struktur Teks Eksposisi

Menurut Kosasih (2014, hal. 24) mengemukakan bahwa teks eksposisi dibentuk oleh tiga bagian yaitu tesis, rangkaian argumen, dan simpulan.



  1. Tesis, bagian yang memperkenalkan persoalan, isu, atau pendapat umum untuk merangkum keseluruhan isi tulisan. Pendapat tersebut biasanya sudah menjadi kebenaran umum yang tidak terbantahkan lagi.
  2. Rangkaian argumentasi, bagian yang berisi sejumlah pendapat dan fakta-fakta yang mendukung tesis.
  3. Kesimpulan, bagian yang berisi penegasan kembali tesis yang diungkapkan padabagian awal.


Jenis-jenis Teks Eksposisi


Adapun jensi-jenis teks eksposisi yang diantaranya yaitu:


  1. Eksposisi definisi yaitu suatu paragraf eksposisi yang memaparkan definisi suatu topik tertentu.
  2. Eksposisi proses yaitu langkah-langkah atau cara-cara untuk melakukan sesuatu dari awal hingga akhir.
  3. Eksposisi ilustrasi yaitu teks yang memaparkan informasi atau penjelasan-penjelasan tertentu dengan caranya memberikan gambaran yang sederhana mengenai suatu topik dengan topik lainnya yang memiliki kesamaan sifat atau kemiripan dalam hal-hal tertentu.
  4. Eksposisi laporan yaitu paragraf eksposisi yang mengemukakan laporan dari sebuah berita atau penelitian tertentu.
  5. Eksposisi perbandingan yaitu eksposisi yang gagasan utamanya disajikan dengan cara membandingkan dengan yang lain.
  6. Eksposisi pertentangan yaitu eksposisi ini berisi tentang hal pertentangan akan suatu hal dengan hal lainnya.




Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi

Teks eksposisi merupakan teks yang menyajikan pendapat atau gagasan yang dilihat dari sudut pandang penulisnya dan berfungsi untuk menyakinkan pihak lain bahwa argumen-argumen yang disampaikannya itu benar dan berdasarkan fakta-fakta. Konsekuensinya, di dalam teks tersebut ada satu topik tertentu yang menjadi perhatian penulisannya, yang dikupas secara spesifik. Karena pendapat-pendapat itu berupa pandangan-pandangan penulisnya, di dalam teks eksposisi mungkin pula dijumpai ungkapan subjektif penulisnya, seperti sepertinya, saya anggap, saya duga, dimungkinkan, dan kata-kata sejenis lainnya.

Namun, mungkin pula subjek penulis termasuk kata ganti persona lainnya disampaikan secara tersirat, yakni dengan mengubahnya ke dalam bentuk pasif, seperti dalam kalimat-kalimat berikut.


  • Akan tetapi, apabila dilihat dari mentalitasnya, meraka jauh lebih modern. Meraka tahu betul akan pentingnya eksistensi dan berartinya harga diri bangsa.
  • Dibandingkan dengan sekarang, peradaban pada waktu itu juga bisa dipandang sudah kolot.

Kaidah kebahasaan lainnya dari teks eksposisi

    1. Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan persuasif.

    Contoh: 

    • Itulah buah dari gelora untuk menjadi bangsa besar dan mandiri.

    • Sampai kapanpun tetaplah kita akan menajdi pecundang, yang berada di bawah ketiak dan kendali bangsa.
      2. Banyak menggunakan pernyataan yang menyatakan fakta untuk mendukung atau membuktikan kebenaran penulis.
        3.  Banyak menggunakan pernyataan atau ungkapan yang bersifat menilai atau mengomentari.
        Contoh:
        • Begitu kontrasnya mentalitas anak-anak generasi kita sekarang dengan para pemuda era zaman baheula. Kebanggan atas negeri dan bahasa begitu bergeloranya pada dada-dada mereka.
        • Namun, mimpi agung itu kini semakin memudar, tergerus tipu daya, dan peradaban bangsa lain yang seolah-olah lebih kemilau.
        • Sekalipun peristiwa sumpah pemuda selalu kita peringati dari tahun ke tahun, makna dari peristiwa itu tidak akan berbekas. Mental baja yang ada pada pemuda-pemuda masa itu tidak memberi dampak berarti kalau kemandirian ataupun kepercayaan diri bangsa tidak kita pelihara.
          4. Banyak menggunakan istilah teknis yang berkaitan dengan topik yang dibahasnya. Adapun istilah-istilah teknis terkait topik itu diantara lain: Sumpah Pemuda, heroik, peradaban, proklamasi, tradisional, mentalitas, maupun nasionalisme.
            5. Banyak menggunakan konjungsi yang berkaitan dengan isi teks itu sendiri. Konjungsi yang digunakan adalah akan tetapi, namun, walaupun, padahal.
              6.  Banyak menggunakan kata kerja mental. Kata kerja yang dimaksud antara lain: menyatakan, mengetahhui, memuja, merasa, berbahagia, bersikap, membayangkan, dipandang, dianggap, menduga, diperkirakan.
              Contoh:
              • Bahasa, seni, dan hasil-hasil budaya dari bangsanya sendiri dianggap kolot dan ketinggalan zaman.
              • Kita sangat berbahagia pula ketika sudah akrab dengan lagu brang-breng-brong dari negeri sebrang.
              • Mereka tahu betul akan pentingny eksistensi dan berartinya harga diri bangsa.


              Perbandingan Teks Eksposisi
              Teks eksposisi mudah kita temukan diberbagai media (surat kabar). Wujudnya bisa berupa berita, artikel, esai, maupun editorial. Dalam bentuk lisan, mudah kita jumpai dalam acara-acara debat atau berbentuk komentar-komentar.
              Sebagai contoh bagaimana cara membandingkannya sebagai berikut.




              Menulis Teks Eksposisi

              Adapun dalam menulis teks eksposisi sebagai berikut.

              • Menentukan topik yang akan disajikan

              Langkah pertama yang harus dilakukan saat membuat teks eksposisi adalah menentukan tema. Dengan menentukan tema, pada saat menulis kita lebih terfokus pada tema tersebut sehingga dapat lebih menjiwai tulisan yang dibuat. Adapun sifat topik-topik yang dikembangkan dalam teks eksposisi, sebagai berikut.

              • Menentukan tujuan eksposisi

              Setelah menentukan topik yang akan dipaparkan, kita harus memiliki tujuan yang nantinya akan memberikan penjelasan dan pemahaman kepada pembaca.

              • Memilih data yang sesuai dengan tema

              Setelah menentukan tema dan tujuan penulisan, langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengumpulkan data atau bahan yang diperlukan dalam penulisan teks eksposisi. Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, pencarian di internet, surat kabar, maupun wawancara langsung.

              • Membuat kerangka karangan

              Sebelum pembuatan karangan eksposisi, terlebih dahulu membuat kerangkanya secara lengkap dan sistematis.

              • Pembahasan dengan mengembangkan kerangka karangan

              Setelah kerangka karangan tersusun, mengembangkan secara lebih lengkap lagi agar ciri-ciri eksposisi dapat tersalurkan, eksposisi yang bersifat informatif, objektif, dan logis. Dalam karangan ini, pengarang lebih menjelaskan maksud dari topiknya itu dengan menyertakan bukti-bukti yang konkret sebagai penunjang dari pembahasan itu.

              • Membuat simpulan

              Sesuai dengan tujuan menuliskan sebuah karangan eksposisi, kesimpulan harus sejalan, bahkan harus memperkuat tesis tersebut.



              Contoh Teks Eksposisi Beserta Strukturnya



              Realita Hukum Di Indonesia

              Tesis :
              Dalam hal ini sebenarnya hukum yang ada di Indonesia sebagaimana yang telah diatur pada undang-undang telah secara tegas mengatur hukuman berbagai pelaku tindak kejahatan. Namun, realitanya seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang merugikan banyak orang. Hukum boleh saja tegas, namun menjadi tumpul di hadapan koruptor.

              Argumentasi :
              Bukan rahasia umum lagi bahwa para koruptor di Indonesia mendapatkan hukuman yang tingkatannya masih tergolong ringan, bahkan ada koruptor yang menerima fasilitas mewah padahal sudah merugiakan bangsa. Seringkali kita menonton berita bahwa seorang maling dihajar masa hingga tewas. Namun belum pernah ada koruptor di Indonesia dikeroyok masa sampai tewas.

              Kesimpulan :
              Hukum di Indonesia itu bisa dikatakan hanya tegas di hadapan rakyat kecil. Sebut saja kasus yang pernah menimpa nenek asyani, kasusnya hanya karena diduga mencuri kayu, beliau terancam hukuman selam lima tahun penjara. Sungguh tidak adil memang jika dibandingkan dengan hukuman yang akan diterima koruptor.


              Contoh Teks Eksposisi Tentang Berita


              Kemacetan dan Masa Depan Kota

              Tesis :
              Transportasi didefinisikan oleh para ahli sebagai kebutuhan turunan dari berbagai kegiatan ekonomi maupun sosial (lihat misalnya Morlock, 1985). Tipe kegiatan sosial ekonomi yang berbeda akan memiliki dampak kegiatan transportasi yang berbeda pula.

              Argumentasi :
              Kegiatan transportasi harian relatif menimbulkan pergerakan yang bersifat berulang, misalnya yang terjadi pada para pekerja dan mereka yang menempuh pendidikan di sekolah. Di Yogyakarta, kota kita tercinta ini, kemacetan terjadi setiap hari pada titik-titik yang menjadi jalur pergerakan para pekerja dan siswa dari tempat tinggal menuju lokasi kerja dan sekolah.
              Kemacetan yang berulang pada jangka lebih panjang cenderung terjadi pada musim liburan maupun lebaran. Pada tahap kedatangan dan kepulangan, kemacetan parah akan terjadi pada jalan-jalan arah luar kota (misalnya Jalan Magelang, Jalan Solo, Jalan Palagan dan Jalan Wates). Pada rentang di antara masa tersebut, kemacetan dapat dirasakan di pusat kota sebagai lokasi menginap dan tujuan wisata (seperti Malioboro, Prawirotaman), serta jalan-jalan menuju objek wisata, seperti Jalan Parangtritis.

              Kesimpulan :
              Kemacetan harian yang dominan ditimbulkan oleh aktivitas masyarakat dalam lingkup internal. Kemacetan yang berulang setiap hari merupakan ekses dari pola tempat tinggal, bekerja dan bersekolah. Upaya mendekatkan lokasi tempat tinggal dengan lokasi kegiatan merupakan salah satu solusi yang dapat dilakukan. Bentuknya dapat berupa pemberian insentif tempat tinggal berupa rumah susun sewa maupun milik yang cukup nyaman untuk beraktivitas. Selama ini sepertinya belum ada upaya pengaturan pola berkegiatan yang sistematis.


              Contoh Teks Eksposisi Tentang Pendidikan



              WTO Globalisasi
              Tesis :
              Peran dan Manfaat WTO Globalisasi memberikan dampak berupa perubahan pada pasar internasional, salah satunya adalah liberalisasi perdagangan, yang dipandang sebagai suatu upaya untuk meningkatkan daya saing ekonomi.

              Argumentasi :
              Indonesia yang menganut perekonomian terbuka sangat sulit untuk mengelak dari dinamika ekonomi internasional yang semakin mengglobal ini. Konsekuensinya, pasar domestik Indonesia tidak terlepas dari gejolak pasar dunia yang semakin liberal, karena kebijakan unilateral dan ratifikasi kerjasama perdagangan internasional (regional dan global) yang harus dilakukan Indonesia. World Trade Organization (WTO) atau Organisasi Perdagangan Dunia merupakan satu-satunya badan internasional yang secara khusus mengatur masalah perdagangan antar negara.

              Kesimpulan :
              Sistem perdagangan multilateral WTO diatur melalui suatu persetujuan yang berisi aturan-aturan dasar perdagangan internasional sebagai hasil perundingan yang telah ditandatangani oleh negara-negara anggota.



              Demikianlah pembahasan mengenai "Teks Eksposisi" semoga bermanfaat dengan ulasan ini. Kemudian dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda semua, terima kasih atas kunjungannya.

              0 komentar:

              Posting Komentar